Connect with us

SKI News

Pangayoman: Kita Jadikan Partai Demokrat Di Magetan Partai Yang Adaptif

Published

on

Pengayoman Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai Demokrat Kabupaten Magetan, Jawa Timur

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Pengayoman Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai Demokrat Kabupaten Magetan, Jawa Timur dalam visinya menjalankan program kedepan akan menjadikan partai Demokrat di Magetan partai yang Adaptif. 

“Adaptif itu artinya peka terhadap perubahan jaman yang terjadi,”ujar Pangayoman. Rabu, (29/06/2022).

Dijelaskan, untuk menjadikan partai Demokrat yang adaptif pihaknya akan merekrut kaum milenial sebagai pengurus inti di DPC partai Demokrat kabupaten Magetan.

“Ada 30 persen anak milenial dibawah usia 30 tahun yang  nanti akan  dijadikan pengurus partai. Dipilihnya  usia 30 tahun, karena usia yang produktif,”jelas Pangayoman.

Menurutnya, selama ini di usia sekitar 30 tahun hanya menjadi penonton dan tidak berani ke kancah politik. ”Nah, sekarang kalau ingin berproses  berpolitik mereka harus terjun, supaya dapat belajar dan paham politik,”paparnya.

“Karena terjun di kancah politik itu tidak hanya “teks book” artinya belajar secara teori terus di implementasi,  ‘tidak demikian’, ‘Tidak hitam putih itu’. Akan tetapi harus terjun kelapangan dan nanti akan dapat pelajaran dilapangan. Artinya belajar sambil bekerja, ”terang Pangayoman.

Pangayoman juga mengatakan, untuk menjadikan partai Demokrat yang adaptif, yang harus terjadi saat ini adalah  proses regenerasi pada partai Demokrat. Selanjutnya, juga memberikan kesempatan kepada kaum melenial untuk proses dalam pembangunan di kabupaten Magetan.

Dalam jangka panjang, lanjut Pangayoman diharapkan nanti dapat menjadi calon  legislatif yang ber kompeten sesuai bidangnya. ”Jadi nanti paham betul tugasnya apa saat  mereka menjadi anggota DPRD nanti,”ungkapnya.

 “Kita berpikirnya berpikir milenial. Kita ambil contoh tempat wisata Mojosemi Forest Park itu salah satu loncatan pemikiran yang bagus. Dulu tidak ada kalau membuat tempat wisata hutan akan laku, toh ternyata sekarang laku dan ramai,”kata Pangayoman lagi.

Lebih lanjut, masih banyak contoh tempat pariwisata lainnya di kabupaten Magetan yang awalnya oleh orang dulu tidak pernah terpikirkan. “Itu kalau  letupan pikiran orang-orang seumur saya tidak berpikir kesitu. Yang jelas yang berfikir adalah anak-anak jaman milenial sekarang,”pungkasnya.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.

Continue Reading
2 Comments

2 Comments

  1. Pingback: Pangayoman: Kita Jadikan Partai Demokrat Di Magetan Partai Yang Adaptif - Kabar Magetan

  2. Mahesa Jenar

    Juli 3, 2022 at 8:00 am

    Pemikiran sepotonglah kalau Mojosemi Park dianggap lompatan cara berfikir anak muda. Pendahulu kita sudah jauh juga pemikirannya, pemikiran dan usaha pembukaan keterisolasian Magetan dari kota sekitar sudah ada sebelumnya. Contoh konkrit, pembuatan jln alternatif Sarangan-Tawangmangu. Penarikan trace jln tol Solo-Sby ke selatan masuk wilayah Magetan (pintu masuk/keluar aja yg belum ada di Mgt)
    Tumbuhnya tempat wisata baru sepanjang jln alternatif Sarangan-Twmangu tsb sbg akibat langsung yg diharapkan pemrakarsa pembuatan jalan alt tsb, trace jln jg telah memperhitungkan titik2 mana yg nanti bisa tumbuh.
    Jadi jangan klaim kemajuan wisata hanya pemikiran anak sekarang. Sy kira ada tahapan2 berfikir dan melaksanakannya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *