Connect with us

SKI News

Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektar, Di Kabupaten Magetan Berpotensi 23.510 Hektar  

Published

on

Bupati Magetan Suprawoto didampingi Uswatul Chasanah Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Jawa Timur secara simbolis melakukan  panen Nusantara Satu Juta Hektar dengan mesin panen padi di Desa Sambirembe,  kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.

Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Bupati Magetan Suprawoto didampingi Uswatul Chasanah Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Jawa Timur secara simbolis melakukan  panen Nusantara Satu Juta Hektar dengan mesin panen padi di Desa Sambirembe,  kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.

Suprawoto mengatakan, bahwa luas panen padi  di kabupaten Magetan  terhitung mulai bulan Januari hingga bulan April tahun 2023 berpotesi sekitar 23.510 hektar. Bahkan hingga bulan Maret 2023 sudah mencapai sekitar 14.000 hektar.

“Di kabupaten Magetan rata-rata dalam 1 hektar petani mampu panen padi 7,5 ton,” ujar Suprawoto kepada jurnalis suarakumandang.com.

Sesuai data dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan terhiung mulai bulan Januari hingga April 2023  panen padi total berpotensi 164.391 ton.  

Hingga kini, lanjut Suprawoto, untuk harga gabah panen di bulog sudah sangat bagus, sebab bulog mengiventasikan  Mesin Modern Rice Miling Plant (MRMP) atau penggilingan padi modern sehingga harga panen padi dari petani mencapai  Rp 5.700 perkilo gabah panen padi.

Apalagi dengan adanya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Desa Sambirembe yang kali pertama melopori  kirim ke bulog. Hal ini disebabkan harga padi panen sangat baik.

”Inilah salah satu jawaban program pemerintah, dalam hal ini dieksekusi oleh bulog untuk ketika panen raya harganya tidak jatuh,”paparnya.

Menurutnya, kerjasama Bulog dengan Gapoktan sangat menguntungkan para petani sehingga nanti petani tidak selalu dirugikan.

Suprawoto menjelaskan, dulu sebelum adanya MRMP harga gabah ditentukan oleh tengkulak, sehingga dengan adanya MRMP tentunya pihak luar akan bersaing secara kompetitif tidak terlalu banyak mengambil keuntungan besar. “Kalau dulu yang diuntungkan sepihak dan sekarang diuntungkan semuanya,”pungkasnya.

Jumlah produksi beras di 18 kecamatan kabupaten Magetan sesuai data potensi panen padi dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan mulai bulan Januari hingga April mencapai 103.140 ton.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.