Connect with us

SKI News

Paguyuban Aji Wengker Gelar Tradisi Jamasan Pusaka, Diiringi Kirab Dan Larung

Published

on

Proses ritual pencucian pusaka

Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Paguyuban pelestarian pusaka dan budaya peninggalan leluhur yang tergabung dalam Aji Wengker Ponorogo, Jawa Timur menggelar tradisi Jamasan Pusaka ritual pencucian pusaka dan kirab serta larung sesaji untuk mendoakan bangsa.Sabtu, (03/06/2023).

54 pecinta budaya dan pusaka peninggalan leluhur ini mencuci atau melakukan jamasan pusaka berupa keris yang sudah berusia ratusan tahun.

Bahkan prosesi Jamasan Pusaka ini sangat sakral layaknya seperti Jamasan Pusaka saat bulan Suro.

Bahkan penggunaan air maupun bunga diambil dari 7 mata air dan 7 macam bunga.

Saat berlangusngnya acara seluruh petugas jamasan pusaka maupun warga yang berada dilokasi tidak diperbolehkan berbicara saat prosesi berlangsung.

Ketua Aji Wengker Ponorogo,  Titis Mursito Mengatakan pihaknya sengaja kami menggelar jamasan pusaka di wuku tumpak landep atau otonan besi.

Yakni sebuah penanggalan Jawa yang jatuh setiap 210 hari sekali.

Tradisi jamasan pusaka di wuku tumpak landep maupun wuku galungan sudah ada sejak zaman nenek moyang sebelum era sultan agung mataram

Setelah era Sultan Agung Mataram, jamasan pusaka sering dilakukan di tahun baru islam atau bulan suro

Dijelaskan, prosesi jamasan pusaka pada hari ini adalah tradisi jawa sebelum era Sultan Agung.

“Jadi sebelum Sultan Agung, tradisi jamasan pusaka dilakukan di tumpak landep dan wuku galungan,” jelasnya.

Lanjutnya, pihak kami terus berusaha membangkitkan lagi menggali lagi tradisi yang sudah hilang supaya tetap menjadi tradisi.

Sementara itu,  paguyuban aji wengker juga menggelar ritual kirab dan larung tumpeng di sungai sekayu.

Mereka berharap dengan menggelar tradisi ini, bangsa indonesia terus diberi kemakmuran dan terhindar dari malapetaka.

Jurnalis: Tim.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *