Connect with us

SKI News

Pabrik Gula Pagotan Madiun Rugi Puluhan Milyar

Published

on

DIPINDAHKAN: Tebu di emplasemen PG Pagotan mulai dilakukan pemindahan dan pengiriman ke PG sesaudara, saat ini tebu masih dalam lori. Diupayakan dalam 2 hari pemindahan selesai

DIPINDAHKAN: Tebu di emplasemen PG Pagotan mulai dilakukan pemindahan dan pengiriman ke PG sesaudara, saat ini tebu masih dalam lori. Diupayakan dalam 2 hari pemindahan selesai

Madiun.Suarakumandang.com-Buntut meledaknya evaporatorPabrik Gula (PG) Pagotan milik PTPN XI di Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jum’at (21/7) sekitar pukul 21.15 WIB kemarin , membuat manajemen mengambil langkah. Akibat ledakan itu, operasional pabrik terhenti dan mengalami kerugian selama 14 hari kedepan mencapai puluhan milyar.

“Dalam kejadian itu, mengakibatkan 3 karyawan alami luka bakar, 2 mendapat perawatan di RS Kavaleri milik PTPN XI di Malang. Satu lagi masih dirawat RSUPP Jatim dr Soedhono di Kota Madiun. Atas kejadian itu, kami membentuk Tim Khusus ( Timsus) dari manajemen pusat dan PG Pagotan,” jelas Humas PTPN XI Brilliant Johan Anugerah, Minggu (23/07/2017).

Timsus bertugas, tambahnya, melakukan investigasi internal, mengevaluasi hingga mitigasi atas kejadian itu. Timsus juga telah mempersiapkan teknis perbaikan hingga pabrik segera operasi lagi dengan lancar dan aman. Berikutnya, secara korporasi PTPN XI menjamin kelancaran proses giling, terutama tebu milik petani, agar target produksi gula tidak terganggu.

Menurutnya cara ditempuh dengan cara menggilingkan tebu milik PG Pagotan di PG sesaudara yaitu PG Rejosari, PG Purwodadi dan PG Sudhono selama proses perbaikan. Secepatnya memindahkan dan mengirim tebu masih ada dalam lori di emplasemen, agar rendemen tebu makin turun.

“Saat ini tebu ada di emplasemen PG Pagotan mulai dilakukan pemindahan dan pengiriman ke PG sesaudara. Total masih ada 362 lori, hari ini tebu bisa dipindahkan sebanyak 170 lori. Sisanya akan diselesaikan pengakutan besuk (Senin, 24/07/2017),” ujarnya lagi.

Atas kejadian itu, kerugian diderita PG per jam mencapai Rp 30 juta, hingga 14 hari kedepan kerugian ditaksir Rp 10 milyar lebih. “Semoga perbaikan secepatnya bisa dilakukan, makin cepat makin baik. Segala persiapan sudah dilakukan, tinggal menunggu ijin dari Labfor Polri,” tandasnya. Basuki

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *