Connect with us

SKI News

Meski Zona Merah, Pasar Hewan Sapi di Ponorogo Kembali Dibuka

Published

on

Pasar Hewan di Jetis Ponorogo nampak masih sepi pedagang

Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Meski Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur masih berada di zona merah penularan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), namun pasar hewan sudah mulai dibuka mulai hari Rabu, (20/07/2022).

Pembukaan kembali pasar hewan karena adanya permintaan sejumlah pedagang maupun peternak sapi di wilayah Ponorogo.

Wiwoho salah satu pedagang sapi menjelaskan sejak ditutupnya pasar hewan nyaris tidak ada penghasilan. Padahal sebelumnya di setiap pasaran pihaknya mampu menjual sedikitnya 2 ekor sapi. ”Dibukanya pasar sapi, harga sapi bisa kembali stabil,”ujar Wiwoho.

Dijelaskan, pengiriman dalam waktu 5 hari sekali mampu kirim satu truk sapi, namun sejak adanya peyekatan, pihaknya kesulitan.

“Kami biasanya kirim ke Sumatra diantaranya di Lampung, dan Padang. Dan sekali kirim yang sapi ukuran kecil 25 ekor kalau yang besar 18 ekor,” katanya.

Meski pasar hewan di Kabupaten Ponorogo sudah mulai dibuka kembali secara uji coba namun proses masuknya sapi harus melalui screening yakni dengan cara disemprot desinfektan serta cek kesehatan oleh petugas dari Dinas Peternakan.

Dalam hal ini Pemerintah Ponorogo tetap memberlakukan jumlah sapi yang boleh masuk ke pasar hewan maksimal 1 per tiga jumlah sapi atau maksimal 50 ekor dari kuota 400 ekor sapi.

Sebelumnya sejak 45 hari lalu pasar hewan ditutup untuk semua jenis sapi baik sapi sehat maupun sapi suspect terjangkit PMK.

Apalagi mengingat hingga  hari ini di Kabupaten Ponorogo masih salah satu kabupaten yang berada di zona merah dengan angka kematian sapi akibat PMK tertinggi, yakni jumlah lebih dari 700 ekor sapi mati akibat PMK. Baik mati di kandang maupun disembelih paksa.

Sementara itu, Okta Heriadi PLT Kabid Pasar Dinas Perdagkum Ponorogo menjelaskan bahwa pihak pemerintah untuk secara mekanismenya sapi datang akan disemprot  yang dilakukan oleh BPBD beserta alat angkut sedangkan pihak dinas pertanian menseleksi sapi yang sehat.

“Sapi yang dijual disini ini khusus daerah Ponorogo atau daerah lain bisa masuk dan  sementara dari area Jawa Timur,”paparnya.

Sementara itu, seperti diketahui, sampai hari ini jumlah sapi terjangkit akibat PMK di Ponorogo masih terjadi.  Hanya saja kasusnya semakin menurun, termasuk jumlah kematian sapi sudah mulai bisa ditekan.

Jurnalis: Cahyo Nugroho.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *