Suarakumandang.com,BERITA PONOROGO. Sejak dibawah kepemimpinan Bupati Ipong Muchlissoni dan Wakil Bupati Soedjarno dal kurung waktu lima tahun kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terus mengalami peningkatan secara signifikat dari segi kualitas maupun kuantitas.
Bupati Ipong Muchlissoni mengatakan infrastruktur harus memadai agar mampu menyokong
produktivitas, meningkatkan kemajuan wilayah dan membuat masyarakat lebih
sejahtera.
“Perbaikan jalan menjadi prioritas kami. Setiap tahun
anggaran banyak dialokasikan untuk perbaikan jalan,”ujar Ipong. Selasa,
(25/08/2020).
Dijelaskan pula, sudah ada 572,35 kilometer (62,48 persen)
jalan kabupaten di Ponorogo dalam kondisi baik. Di awal pemerintahan Bupati
Ipong dan Wabup Soedjarno, jalan kabupaten yang dalam kondisi baik, baru
sepanjang 490,1 kilometer. Sedangkan jalan rusak berat mencapai 74,08
kilometer.”Untuk membenahi infrastruktur itu butuh waktu,” tambahnya.
“Jalan desa terus kami tingkatkan, sebab kami menyadari
bahwa infrastruktur desa yang berkualitas dapat memacu perekonomian masyarkat
dalam mengembangkan usahanya maupun kegiataan lainnya,”jelas Ipong.
Saat ini, 379,45 kilometer jalan poros desa sudah dalam
kondisi baik atau mencapai 56,81 persen dari total panjang jalan poros desa
yang mencapai 667,87 kilometer.
“Karena kualitas dan kuantitas prasarana dasar itu
penting dalam mendukung produktivitas masyarakat,” papar Bupati Ipong.
Bupati Ipong menyebut bahwa pihaknya juga terus berupaya
meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur pertanian untuk memacu
produktivitas sektor tersebut.
Kualitas hidup warga Ponorogo juga terus ditingkatkan
melalui program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), perbaikan sanitasi
rumah hingga penyediaan dan pembangunan sarana dan prasarana air bersih.”Peningkatan
akses masyarakat terhadap permukiman sehat menjadi sasaran kami,”
tambahnya.
Saat ini jumlah rumah berstatus layak huni di Ponorogo
meningkat menjadi 285.606 unit atau sebanyak 93,55 persen. Sementara, jumlah
rumah tangga dengan sanitasi layak berjumlah 270.437 unit atau sejumlah 79,73
persen.
Juga semakin banyak rumah yang dapat mengakses air bersih.
Terkini ada sebanyak 322.646 rumah terdata sebagai pengguna air bersih atau
95,12 persen.
“Berbagai upaya yang dilakukan ini demi mewujudkan
Ponorogo lebih maju, berbudaya dan religius,” terang Bupati Ipong.
Berbagai formula juga diterapkan Bupati Ipong dan Wabup
Soedjarno dalam memajukan pendidikan di Ponorogo. Hal itu mengacu bahwa salah
satu kunci meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah melalui
pendidikan.”Baik guru maupun siswa harus mendapat perhatian yang baik dari
pemerintah,” ujar Bupati Ipong.
Di era pemerintahan Bupati Ipong dan Wabup Soedjarno,
pertama kalinya para guru madrasah diniyah (madin), guru swasta dan guru
pendidikan anak usia dini (PAUD) mendapat perhatian. Mereka diberi insentif
tahunan senilai Rp 1,2 juta. Total penerima dari ketiga kelompok guru tersebut
mencapai 8.234 orang.
“Ini bentuk perhatian pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan guru madin, swasta dan PAUD,” paparnya.
Para pelajar di Ponorogo pun mendapat berbagai bantuan.
Pertama bantuan khusus siswa miskin (BKSM) dengan nominalnya Rp 175 ribu,
ditujukan kepada 43.633 siswa miskin di jenjang SD dan SMP. Tujuannya untuk
mencukupi kebutuhan peralatan sekolah para siswa tersebut.
Kedua bantuan untuk 474 anak berkebutuhan khusus (ABK)
dengan nominal Rp 800 ribu untuk siswa SD, Rp 900 ribu untuk siswa SMP dan Rp 1
juta untuk siswa SMA.
Bupati Ipong dan Wabup Soedjarno juga menerbitkan surat
perintah tugas (SPT) kepada guru tidak tetap (GTT). SPT berguna bagi GTT
sebagai persyaratan menempuh sertifikasi. Harapannya, kesejahteraan GTT
meningkat dengan diberikannya tunjangan sertifikasi.
“Guru-guru di Ponorogo juga terus ditingkatkan
kompetensinya melalui berbagai program sharing dengan pemerintah pusat,”
sambung Bupati Ipong.
Tahun ini, Pemkab Ponorogo juga menerapkan sistem online
dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Inovasi itu penting dalam
mewujudkan pemerataan pendidikan bagi warga.
Tak heran bila berbagai kepedulian yang ditunjukkan itu
membuat Bupati Ipong diganjar penghargaan Dwija Praja Nugraha oleh Pengurus
Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
“Di masa Pandemi Covid-19 ini, siswa, guru dan seluruh
masyarakat harus tetap semangat. Pandemi tidak boleh menjadi halangan untuk
terus menimba ilmu,” pungkasnya.