Connect with us

SKI News

Konservasi Lingkungan, Upaya Cegah Kekeringan dan Banjir di Ngawi

Published

on

Bambang Hendratno, Kepala bagian Perekonomian Setda Kabupaten Ngawi, Jawa Timur

Suarakumandang.com, BERITA NGAWI. Bambang Hendratno, Kepala bagian Perekonomian Setda Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terus berupaya melakukan konservasi di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir. Hal ini dilakukan supaya bencana dapat dimimalisasi.

“Yang harus dilakukan konservasi lingkungan tentunya di wilayah-wilayah yang sering mengalami banjir jika musim penghujan maupun sebaliknya,”ujar Bambang.

Dijelaskan, pengetahuan tentang konservasi lingkungan  setelah mengikuti sosialisasi peningkatan pemanfaatan air hujan dan konservasi, selama dua hari bulan Juli 2023 di Magelang dan UGM Yogyakarta lalu.

Selain itu, pihaknya juga  studi banding di sejumlah daerah tentang penanganan bencana kekeringan dan banjir, salah satunya di dusun Bunder, desa Bandungan kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

“Saat itu kta secara geologi mengebur hingga 120 meter tidak ketemu air. Warga membuat bak-bak penampungan air hujan, dan airnya akan digunakan pada musim kemarau,”jelasnya.

Bahkan menurut warga, bak tampungan air hujan dengan ukuran 4 x 8 dan kedalaman 4 meter, cukup menampung air untuk keperluan satu keluarga dalam jangka waktu satu tahun.

“Dari sejumlah pengetahuan dan pengalaman tersebut, kita dapat diterapkan di wilayah Kabupaten Ngawi,”paparnya.

Dari hasil study banding pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, melalui berbagai even pertemuan seperti biopori, sumur resapan, bak penampungan, serta air setrum atau air hasil hasil elektrolisis dari air hujan yang bisa dikonsumsi.

“Utamanya memasuki musim penghujan seperti bulan Desember 2023 kali ini, maka kegiatan  menampung air hujan bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir dan kekeringan,”kata Bambang.

Sementara pihak pemerintah kabupaten Ngawi diharapkan kegiatan konservasi terus dilakukan di Ngawi sehingga masyarakat mandiri berdaulat air.

Jurnalis: Ahmad Hakimi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *