Connect with us

SKI News

Kominfo: Masyarakat Magetan Perlu Hati-Hati dengan Berita “Hoax” di Medsos

Published

on

Siti Wahyuni Kepala Bidang Informasi Komunikasi dan Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magetan

Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. N.Siti Wahyuni Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magetan Jawa Timur berpesan kepada seluruh Masyarakat  Magetan  untuk selalu berhati-hati ketika mendapat sebuah pesan yang dikemas dalam bentuk berita maupun informasi.

Meskipun pemerintah dan Polisi sudah berupaya memerangi “Hoax”  namun pada kenyataan hingga sampai saat ini berita “Hoax”  masih marak dikalangan masyarakat. Dan masyarakat masih banyak yang percaya.

“Entah apa maksud dan tujuannya, jelas kebohongan apa pun yang merugikan dan membuat resah jelas tidak dibenarkan,”kata N.Siti Wahyuniyang akrab dipanggil Bu Yuni.

Akan tetapi anehnya, banyak dari masyarakat yang justru menelan berita bohong itu bulat-bulat. Bahkan banyak yang menjadi korban gara-gara berita atau informasi “Hoax” yang beredar di media sosial seperti facebook, twitter maupun sejenisnya.

“Yang sering terjadi hingga sampai saat ini adalah, dimana seorang oknum yang sengaja mengedarkan foto hanya hanya diberi sebuah keterangan  satu baris tanpa ada konfirmasi dari pihak korban maupun intansi terkait yang menanggani,”paparnya.

Yuni mencontohkan dari korban berita “Hoax”  yang pernah disimak beberapa bulan lalu dari bekasi . Hanya gara-gara difoto dengan diberi keterangan  satu baris kosakata  yang berisikan “Warung bakso ini tutup setelah  digrebeg polisi karena kedapatan baksonya bercampur daging celeng”.

Padahal sebenarnya warung bakso itu tutup karena pemiliknya sedang pulang kampung menikahkan anak pertamanya,”Itu tidak adil, gara-gara sebuah foto yang diberi status seperti itu akhirnya warung bakso tersebut sepi dan penjual mengalami kerugian hampir 100 persen karena tidak laku.

“Kami harapkan semua masyarakat Magetan untuk selalu hati-hati terkait informasi di setiap muncul di facebook maupun media sosial lainnya. Pelajari cermati dan tanyakan kepada yang lebih tahu,”paparnya.

Senada yang dikatakan, Arik salah satu anggota Kelompok Informasi Masyarakat  (KIM) asal desa Bogorejo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa timur mengatakan pihaknya semenjak  menjadi anggota KIM bersama teman lainya sudah terus berupaya mensosialisasikan terkait berita “Hoax.”Harapan kami bersama KIM lainnya masyarakat Magetan selalu waspada dan berhati-hati bila mendapat sebuah informasi yang tidak jelas narasumbernya,”kata Arik.

Dijelaskan pula, berita hoax itu tidak hanya sekedar berita bohong, tak hanya menebar isu atau kontroversi, dan dibuat menimbulkan ketakutan kepada masyarakat. “Hoax”  memang “ngehits” beberapa tahun belakangan ini, namun jika saya flash back tiga belas tahun yang lalu, tepatnya di 2005 saat itu saya  masih duduk dibangku kelas 6 SD,  hoax sudah masif, mulai berbentuk sms penipuan, undian berhadiah, hingga penipuan bonus pulsa yang mengatasnamakan operator telepon selular,”pungkasnya.Cahyo.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *