Connect with us

SKI News

Kediri Kirab Beduk Lestarikan tradisi Islam dan tradisi Nasional

Published

on

Kirab beduk juga diiringi oleh lantunan sholawat, yang dibawakan oleh grup Rebana, serta diikuti oleh ratusan warga Lingkungan Trate.

Suarakumandang.com, BERITA KEDIRI.  Sebagai bentuk rasa syukur dan melestarikan tradisi islami, ratusan warga Lingkungan Trate Dusun Dawung Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, menggelar Kirab beduk, Minggu (19/11/2023).

Beduk yang baru selesai dibuat tersebut, diarak dari halaman Masjid al Mubarok keliling Kampung menggunakan mobil towing. Kirab beduk juga diiringi oleh lantunan sholawat, yang dibawakan oleh grup Rebana, serta diikuti oleh ratusan warga Lingkungan Trate.

Kirab beduk ini, bertujuan sebagai wujud syukur kepada Tuhan karena beduk baru selesai, dan juga sebagai syiar agama Islam. Kirab beduk dimulai dari halaman Masjid Al Mubarok, diarak keliling kampung dan kembali finish di lingkungan Masjid.

Tokoh agama Lingkungan Trate, Bapak Ahmad Sodik mengatakan, selain wujud syukur Kirab beduk ini juga sebagai bentuk kerukunan warga Lingkungan Trate, yang sudah terjalin sejak dahulu.

“Jadi ini untuk melestarikan tradisi islami. Selain itu juga bentuk kerukunan di antara warga, yang bersatu padu dalam menyelesaikan atau menghadapi apapun. Ibarate abot dijunjung bareng, enteng dirasakno bareng,” Kata Ahmad Shodik, tokoh Agama.

Setelah di kirab keliling Kampung, beduk kemudian diturunkan dari mobil dan diletakkan di teras Masjid, yang nantinya akan ditabuh menjelang dan sebagai penanda sholat 5 waktu.

Usai beduk diletakkan di teras Masjid, ta’mir dan remaja Masjid juga memberikan doorprize kepada ratusan warga yang mengikuti Kirab beduk.

Doorprize sengaja dalam bentuk kebutuhan dapur, agar nanti ibu-ibu yang selama ini memberikan suport terhadap pembangunan Masjid Al Mubarok sedikit terbantu.

“Kita juga memberikan doorprize dalam bentuk sembako dan kebutuhan dapur, untuk edukit meringankan beban masyarakat Lingkungan Trate Dusun Dawung. Karena saat ini harga sembako melambung tinggi.”Ujar Moha, tokoh masyarakat.

Jurnalis: Tim.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *