SKI News
Ini Pengakuan Sopir Avanza Saat dikejar Polisi Madiun
suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Aksi kejar-kejar petuga sat lantas Polres Madiun kota dengan mobil avanza berkahir maut. akibatnya petugas bernama Aipda Atok Wahyudi seorang anggota opsnal unit pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (turjawali) satlantas Polres Madiun Kota, meninggal dunia saat melaksanakan tugas operasi atau razia di simpang lima te’an, kota Madiun, selasa (03/04/2018).
korban meninggal setelah sepeda motor yang dikendarai dengan rekannya bernama Bripka Johan Hari terperosok jalan berlubang. Sementara mobil avanza yang dikemudikan oleh Surya Wijaya (29) dengan nomor polisi AE 1462 FL berhasil dihentikan setelah dihadang petugas.
Dalam kecalakaan ini, menurut saksi mata bernama Pur Widodo salah seorang warga yang ikut mengejar mobil avanza menuturkan korban terjatuh dibelakang avanza setelah sepeda motor yang dikendarai terperosok jalan berlubang di jalan kabupaten desa Nguntoronadi Magetan.
“Saat melakukan pengejaran dua petugas itu berteriak maling maling, terus saya ikut mengejarnya, saat mengejar saya ada dibelakangnya. Pas didepan saya ada lubang polisi jatuh karena nabrak lubang tadi, dan mobilnya bablas,”terang Pur.
Menurut Kapolsek Takeran AKP Susilo Budi Santoso menjelaskan pihaknya berhasil menghentikan aksi kejar kejaran setelah mobil avanza warna hitam tersebut melewati wilayah Takeran Magetan.
Pasalnya mobil akhirnya berhasil dihentikan setelah sejumlah petugas mengadangnya. Selanjutnya pengemudi dan mobil avanza diamankan ke kantor polisi.
“Kami berhasil menghentikan setelah menerima telepon dari anggota Polres Madiun diminta melakukan penghadangan mobil avanza kemudian tidak terlalu lama mobil melewati Polsek Takeran dengan kecepatan tinggi setelah melewati jalan raya berpapasan dengan mobil yang dicari di barat rumah makan joglo mobil dan pelaku kita amankan,”kata Susilo.
Dari hasil pengakuan Surya Wijaya warga desa Kaibon, Kecamatan Geger, kabupaten Madiun Jawa Timur di hadapan petugas Surya Wijaya mengaku sengaja melarikan diri sebab takut terkena tilang gara-gara tidak mengenakan sabuk pengaman saat ada razia. “Sebenarnya saya mau pergi ke samsat Madiun kota untuk bayar pajak ,”kata surya wijaya dihadapan petugas.
Sementara itu jasad Aipda Atok Wahudi dibawa ke kamar mayat RSUPP Jatim dr Soedhono di Kota Madiun guna kepentingan otopsi. Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kelurahan Manisrejo, Kota Madiun.Ratno.