Connect with us

SKI News

Ini Kisah seorang Pemuda Yang Bekerja Outsourcing di RSUD dr Sayidiman Bagian Kamar Mayat

Published

on

Hari Prasetyawan

Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Hari Prasetyawan (22) warga Desa Tambran, Kecamatan/kabupaten Magetan, Jawa Timur, dia seorang pekerja outsourcing di rumah sakit Sayidiman bagian kamar mayat.

Keberanianya bekerja dibagian kamar mayat karena sudah menjadi pilihan dan akan menggantikan kakeknya bernama Sujarno (64) yang sebentar lagi pensiun.

Selain itu, sejak kecil sudah terbiasa main dan belajar dilingkungan ruang kamar mayat. Dan itu dilakukan siang dan malam karena ikut kakeknya.

“Saya bekerja disini sudah 3 tahun. Memandikan dan merawat jenazah saya mendapat ajaran dari kakek ,”terang Hari lulusan SMK Yosonegoro Magetan.

Ketika ditanya, rasa takut bekerja dibagian kamar mayat jawab pemuda yang mengaku sudah punya pacar ini menjawab “tidak”.

”Tidak takut mas, cuman kalau memandikan  jenazah korban kecelakaan yang kondisinya mengenaskan belum begitu kuat, tapi itu dulu pertama saya bekerja disini, sekarang sudah tidak lagi,”jujur Hari.

“Habis memandikan korban kecelakaan tersebut dua hari saya nggak mau makan nasi cuman minum saja, kalau teringat rasanya geli apalagi teringat baunya,”katanya.

Menurut Hari bekerja disini tidak pernah diganggu maupun dihantui. Tapi keanehan yang dirasa Hari hand phone android miliknya yang selama ini untuk memfoto jenazah untuk kepentingan medis sering rusak.”Hp saya selama 3 tahun bekerja disini sudah ganti 4 kali,”ucapnya.

“Saya sendiri juga tidak tahu kenapa bisa rusak secara mendadak. Padahal dari ke-empat handphone saya harganya diatas 2 juta,”akunya.

Kerusakan android milik Hari diantara lain LCD blenk, baterai drop dan tiba-tiba mati sendiri dan tak bisa hidup kembali.

“Kalau diingat-ingat kerusakan android saya biasanya sehabis buat memotret jenazah korban kecelakaan maupun lainnya,”ungkapnya.

Dengan kejadian yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, terpaksa Hari mengalah dengan memakai kamera kantor.”Alhamdulilah sudah satu tahun ini, android saya tidak apa-apa dan tak pernah rusak,”kata Hari kembali

Sejak kecil di usia 6 tahun Hari cucu dari anak pertama Sujarno ini mengaku sudah terbiasa tidur maupun bermain siang malam di lingkungan kamar mayat rumah sakit Sayidiman Magetan.”Sejak kecil mas, kira-kira sejak saya masih duduk dibangku sekolah Taman kanak-kanak bermain dan belajar dikawasan kamar mayat, dan itu saya lakukan siang dan malam,”terangnya.

“Terkadang belajar diruang istirahat kakek yang letaknya disebalah timur kamar mayat, terkadang juga belajar dibangku luar yang kebetulan tidak terpakai, ”ungkap Hari kembali.

Pengakuan Hari dibenarkan oleh Sujarno.”Iya mas, sejak dulu dari TK sampai SD kelas 6 dia sering ikut saya.

Bahkan kalau saya sedang memandikan jenazah, si tole saya tinggal di ruang istirahat dan disana sitole belajar,”cerita mbah Jarno.

“Pernah sekali melihat jenazah dimandikan, tapi saya melarangnya, takut nanti bisa membuat trauma si tole. Itu dilakukan kurang lebih kalau nggak salah selama 7 sampai 8 tahun. Tapi setalah dia masuk  SMP, si tole sudah mulai jarang kesini karena kegiatan sekolahnya sudah mulai padat,”tandasnya.

Masih kata mbah Jarno, Hari cucu saya itu masih muda dan baru 3 tahun bekerja di rumah sakit bagian kamar mayat, pengalamannya masih belum luas, saya berharap cucu saya nanti menjadi pekerja yang baik dan bisa menghadapi permasalahan yang saat ini ada didepanya.Cahyo.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *