SKI News
Ini Alasan Warga Ponorogo Marah dan Melakukan Demo di Kantor Pemkab

Sejumlah warga Ponorogo melakukan aksi demo di depan kantor pemkab .pedemo meminta kepada pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk menindak lanjuti masalah beredarnya video mesum di salah satu tempat karaoke di Ponorogo.
Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Warga Ponorogo digemparkan dengan tersebarnya video mesum disebuah tempat karaoke yang diduga dilakukan oleh warga Ponorogo. Setelah video mesum tersebar masyarakat langsung melakukan unjuk rasa di halaman kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, Jawa Timur. Demonstran sempat emosi lantaran dilarang melakukan aksi di sekitar kantor Pemkab, dan mengakibatkan aksi unjuk rasa memanas.
Ahmad Darwanto selaku korlap aksi unjuk rasa menjelaskan bahwa masyarakat Ponorogo meminta kepada pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk menindak lanjuti masalah beredarnya video mesum di salah satu tempat karaoke di Ponorogo.” Kami ingin pemerintah Ponorogo mengawasi seluruh tempat karaoke yang ada di Ponorogo agar tidak terjadi hal seperti ini (tersebar video mesum). Jangan sampai hal yang tidak layak dipertontonkan kepublic bisa tersebar dan mencoreng nama baik Ponorogo sendiri,” jelasnya.Senin,(27/08/2018).
“ Kami tidak ingin kultur budaya Reog Ponorogo dan kereligiusan Ponorogo tercoreng dengan hal seperti itu,” ungkapnya.
Dijelaskan pula bahwa dalam video mesum yang tersebar diduga dilakukan oleh 3 warga Ponorogo. Dalam video berdurasi 1 menit 52 detik ini terlihat jelas jika 3 orang yang melakukan tindakan asusila terhadap pemandu lagu yang berada di bawah pengaruh minuman keras di dalam tempat karaoke atau hiburan malam.
Lanjutnya, pihak demonstran mengatakan akan mengambil langkah tegas jika aksi unjuk rasanya tidak digubris. Mereka akan turun langsung untuk menangani masalah ini dengan menyegel semua tempat hiburan malam jika tuntutannya tidak di gubris oleh pihak berwenang.
Supriadi selaku kepala Satpol PP Ponorogo menanggapi perihal tuntutan demonstran dalam aksi unjuk rasa tadi pagi. Pihaknya akan melakukan investigasi terlebih dahulu terkait kejadian yang dilaporkan itu benar atau tidak. “ Kami akan periksa terlebih dahulu, jika benar baru kami berkoordinasi dengan UPTD yang lain untuk menentukan langkah berikutnya,” tuturnya.
“ Jadi kami tidak bisa langsung menutup tempat hiburan malam atau memberi peringatan. Kami masih menunggu hasil investigasi terlebih dahulu untuk menetukan tindakan kedepannya,” pungkasnya.
Masyarakat Ponorogo berharap agar masalah ini dapat ditangani dengan baik. Mengingat hal yang terjadi dapat mencoreng nama baik kota Reog, apalagi Ponorogo juga dikenal dengan kota pesantren dengan 600 pondok pesantren yang ada di Ponorogo.Cahyo.