SKI News
Indra Priangkasa: Para Calon Bupati Magetan Jangan Terjebak Pada Nostalgia atau Romantisme Politik Masa Lalu
Magetan.Suarakumandang.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia sudah menetapkan tanggal pencoblosan Pilkada serentak 2018 yakni pada tanggal 27 Juni 2018. Rencananya, ada 171 daerah yang mengikuti Pilkada 2018.
Dalam hal ini Indra Priangkasa Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Magetan setelah melihat perkembangan para calon bupati di Magetan menilai dari sejumlah calon bupati maupun wakil bupati yang mendaftar melalui jalur PDI Perjuangan terjangkit phobia.
“Phobia sendiri adalah rasa takut pada suatu hal atau fenomena berlebihan, hal ini akan berdampak pada emosi seseorang, itulah yang dirasakan oleh para calon bupati dan wakil bupati Magetan saat ini, terutama para calon external,”ujar Indra Priangkasa.
Dijelaskan pula, sebenarnya potensi semua partai yang nanti akan memberangkatkan mempunyai kans yang sama, terutama konspirasi politik di Magetan 2018.” Jadi saya berharap para calon kepala daerah baik yang sudah daftar lewat PDI Perjuangan ataupun yang belum, pertama jangan terjangkit aspek phobia,”jelasnya.
Lanjutnya, hal ini dikatakan karena melihat dari trans politik pasca reformasi hingga sekarang. “Kami hanya berharap hal tersebut untuk referensi para calon kepala daerah di Magetan menentukan sikap dan saya berharap dari partai lain pun menyiapkan diri,”ucapnya.
Maka dari itu, didalam pelaksanaan pilkada tahun 2018 yang akan datang Indra mengajak semua potensi kepala daerah yang ada di Magetan untuk tidak terlalu terjebak pada nostalgia atau romantisme politik masa lalu.” Saya berharap mereka jangan terlalu melihat dari pasca repormasi saja, kalau bicara pasca reformasi maka PDI Perjuangan saat itu masih terkuat,”kata Indra lagi.
Tambahnya, para calon kepala daerah tidak perlu terjebak kesana, harus berpikir realistis karena dinamika politik 17 tahun terakhir ini trennya sudah berbeda, dimana posisi PDI Perjuangan dan dimana posisi partai-partai lain.
Dijelaskan pula, PDI Perjuangan pemilu tahun 1999, 2004 dan 2014 tren dan grafiknya terus menurun perolehan jumlahnya. Lanjutnya, tahun 1999 berjumlah 22 kursi, 2004 berjumlah 16 kursi dan 2009 tinggal beberapa kursi. Bahkan tahun 2014 untuk memberangkatkan calon sendiri saja tidak bisa harus berkoalisi.
“Jadi, ada dinamika dan konstelasi politik daerah yang juga harus dicermati oleh para calon kepala daerah ini di tahun 2018 nanti,”terang Indra.
Sementara itu, partai Gerindra terkait pilkada 2018 sudah mulai membangun komunikasi dengan beberapa partai politik yang tentunya mempunyai plapom yang sama. “Normatifnya akan menjadikan Magetan menjadi lebih baik, tapi pada hal-hal yang tentunya krusial akan dibicarakan pada level pimpinan partai,”pungkasnya.Cahyo.