Connect with us

SKI News

Heruyanto: Kalau Sampah Depan Pasar Parang Ingin Dilayani BLH, Warga Harus Bayar Ke Pemkab Magetan

Published

on

Magetan.Suarakumandang.com-Tumpukan sampah yang berada di depan pasar Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur membuat sejumlah warga merasa tidak nyaman.”Sampah yang berada di depan pasar Parang, bukan urusan dan bukan kapasitas BLH untuk menangani, melainkan urusan yang mempunyai wilayah tingkat kecamatan maupun desa/kelurahaan setempat,”ujar Heruyanto kepala bidang kebersihan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Magetan.

“BLH hanya menangani sampah dalam kota Magetan dan pasar daerah di 18 kecamatan.Kalau ingin ditangani oleh BLH harus bayar retribusi,seperti di kecamatan Maospati yang sebelumnya sempat terjadi kesalah pahaman antar warga,”jelasnya.Selasa,(10/01/2017)

Lanjutnya, contoh yang sudah di kelola oleh BLH yakni kecamatan Maospati.”Dalam kesepakatan warga sanggup membayar retribusi Sampah tiap bulannya,”terangnya.

Sementara biaya sampah yang dikenakan kepada masyarakat kelurahaan Maospati berkisar Rp1.500 hingga 10.000 perrumah . “Tarikan tersebut sebagian akan disetorkan sebagai retribusi sampah ke pemerintah dan sebagian untuk upah penggelola sampah,”paparnya.

“Keberadaan sampah di Parang,  mestinya pihak camat atau kelurahaan Parang yang mempunyai ide bagaimana sampah yang terletak di depan Pasar Parang bisa dikelola,  dan BLH.-pun siap membantu melayani jika pihak Camat dan Kelurahaan memintanya,”ungkapnya.

Haruyanto  mengaku tidak mampu bilamana pihak BLH minta bertanggtungjawab atas kawasan sampah di depan Parang Alasannya, selain kekurangan tenaga  dana kebersihan yang selama ini dianggarkan pemerintah Kabupaten Magetan sangat minim.

Sementara dengan keberadaan sampah di depan Pasar Parang bagi masyarakat awam hanya meminta pihak pemerintah segera mencarikan solusi.” Kalau begini terus kami sebagai warga sekitar merasa tidak nyaman karena bau yang sangat menyengat,”ucap Harigitoyo warga keluarahaan Parang.

“Pembuangan sampah yang tidak diurus  dengan baik akan mengakibatkan masalah besar, karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah,pemandangan dan pulosi udara,”tandasnya.

Harigitoyo bersama warga sekitar berharap pemerintah kecamatan dan kabupaten segera mencarikan solusinya.”Kalau bisa jangan berlarut-larut, bergerak cepat bagaimana mengatasi permasalahan sampah yang ada di depan Pasar Parang,” tuturnya.

“Seperti yang kami ketahui dampak sampah di depan pasar Parang mengakibatkan warung dan toko sekitar sepi karena  bau sampah dan nyaris tidak ada pembeli,”Pungkasnya.Cahyo.

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *