Connect with us

SKI News

Dua Kandidat Bupati dan Wakil Bupati Magetan Tidak Hadir Dalam Pembahasan Anggaran Surve

Published

on

KETERANGAN:Joko Suyono Ketua DPC PDI Perjuangan (tengah) sedang memberikan keterangan tentang anggaran surve

KETERANGAN:Joko Suyono Ketua DPC PDI Perjuangan (tengah) sedang memberikan keterangan tentang anggaran surve

Magetan.Suarakumandang com- Seluruh kandidat bupati dan wakil bupati Magetan yang mendaftar melalui jalur PDI Perjungan berkumpul di gedung DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Dua dari  13 kandidat  yang tidak hadir dalam acara pembahasan anggaran Survei. Mereka adalah Kandidat bernama Niken Larasati dan Yono Wiling,  Jum’at (21/07/2017).

Joko Suyono Ketua DPC PDI perjuangan Kabupaten Magetan mengatakan, pertemuan dari ke 13 calon merupakan sebuah proses dinamika dan demokrasi bahwa didalam proses penjaringan PDI Perjuangan sebelum rekom turun harus ada survai.” Seluruh kandidat kami undang dan kami ajak rembukan bersama terkait  survey yang adakan dilakukan dua kali putaran,”ujar Joko.

FOTO BARENG:Ke 11 kandidat foto bareng usai rapat pembahasan anggaran surve di kantor DPC PDI Perjuangan Magetan.

FOTO BARENG:Ke 11 kandidat foto bareng usai rapat pembahasan anggaran surve di kantor DPC PDI Perjuangan Magetan.

“Tentunya surve nanti akan  menggunakan anggaran, dan anggaran untuk  surve ini kami jadikan awal seluruh bakal calon untuk bergotong royong menyangga biaya surve nanti,”katanya.

Masih kata Joko Suyono, dalam pertemuan ke13 kandidat yang tidak hadir dua orang  yakni Niken Larsati dan Yono Wiling, sementara yang hadir Suprawoto, Samsi, Joko Suyono, Harun,  Samsi, Eka Saputra, Rita, Purbo Djati, Sujatno , Sofian dan Purbo Djati.

“Semua kandidat  mempunyai kesempatan yang sama yakni  untuk menang, semua yang menentukan masyarakat melalui survai nanti dan setiap orang mempunyai hak pilih masing-masing, biar masyarakat  saja yang menilai, siapa diantara kandidat  yang layak , pantas dan yang terbaik,”terangnya.

Sementara itu, surve tersebut bukan  surve abal-abal  tentunya masyarakat dengan korspenden  menggunakan hak nya untuk memilih.”Masyarakat menggunakan hak nya untuk memilih bisa jadi salah satu indicator dalam partai menurunkan atau memberikan rekom kepada calon terbaik melalui  surve tersebut,”pungkasnya. Cahyo.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *