Connect with us

SKI News

Derin:Jakarta Pilihan Tepat Untuk Mengadu Nasib

Published

on

Derin Puji Astutik seorang remaja  asal Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur

Derin Puji Astutik seorang remaja asal Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur

Magetan.Suarakumandang.com-Urbanisasi atau perpindahan orang dari desa ke kota, hingga saat ini masih menjadi momok yang mengancam Ibu Kota Jakarta setiap tahun setelah tradisi Lebaran berakhir. Tahun ini fenomena tersebut diperkirakan juga masih akan terjadi.

Urbanisasi terjadi bukan hanya karena adanya ajakan sanak famili yang sebelumnya sudah berada di Jakarta, ada pula yang  niat untuk mengadu nasib di Ibu Kota. Harapannya, taraf kehidupan ekonomi meningkat.

Adalah Derin Puji Astutik seorang remaja  asal Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur Jakarta merupakan pilihan tepat untuk mengadu nasib. Dia ke Jakarta karena ajakan sanak family.

Dia mengatakan Jakarta merupakan pilihan tepat untuk mendapat pekerjaan yang lebih menjanjikan dari pada di Magetan. Menurutnya selain  mudah dan gajinya lebih besar .

Puji mengaku kalau kerja di Jakarta yang mencarikan adalah kakak kandungnya.”Oleh kakak saya dijanjikan kerja di salah satu pabrik yang bergerak bidang otomotif, dan kami yakin  bisa mendapat pekerjaan karena kakak saya di Jakarta sudah lama,”ujar Derin Puji Astutik anak nomer dua dari 3 bersaudara.

“Di Jakarta tidak hanya kakak saya saja yang bekerja,  akan tetapi di sana ada bibi dan paman saya, mereka masing-masing sudah bekerja cukup lama, bibi bekerja sebagai ketering dan paman saya bekerja sebagai sopir,”kata Derin lulusan 2016 dari salah satu SMK N  Magetan. Rabu,(05/07/2017).

Derin mengaku sebenarnya mencari lowongan pekerjaan di Magetan tidak sulit, namun hanya saja upah minimum yang diterima masih sangat relative kecil 1 banding 10.”Di Jakarta upah bekerja bisa mencapai Rp 2.5 juta sampai Rp 3.5 juta perbulan, sedangkan di Magetan hanya Rp 500 ribu sampai Rp 1.5 juta perbulan,”ucapnya.

Sementara Derin tidak melanjutkan di perguruan tinggi dengan alasan karena tidak ada biaya.”Orang tua saya bekerja sebagai tukang ojek dan ibu saya bekerja sebagai ibu rumah tangga, kesimpulannya karena orang tua saya tidak mampu untuk membiayai saya untuk melanjutkan keperguruan tinggi, ”jujur Derin.

“Saya bekerja untuk membantu orang tua dan adik saya yang masih duduk dibangku SMP di Magetan, dan yang terpenting bekerja di Jakarta adalah untuk mencari pengalaman dan modal hidup,”pungkasnya.Cahyo.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *