Connect with us

SKI News

Cuaca Ekstrem Puluhan Petani Cabai Di Ponorogo Alami Gagal Panen

Published

on

Kondisi tanaman cabai yang gagal panen

Suarakumandang.com, BERITA PONOROGO. Tanaman cabai di Ponorogo, Jawa Timur alami gagal panen, bahkan sedikitnya 40 hektar tanaman cabai mati membusuk

dan gagal panen akibat cuaca eksrem diserta virus pada tanaman.

Seperti sawah milik Karyono  warga Di Desa Ronosentanan, Kecamatan Siman Ponorogo,  terpaksa disibukan petani untuk mencabuti tanaman cabai yang berusia 4 sampai 5 bulan.

Padahal seharusnya para petani cabai ini panen besar,  karena usia cabai merupakan usia produktif, atau menghasilkan cabai dalam jumlah banyak.

Karyono mengatakan hampir seluruh tanaman cabai tak sedikit yang mati dan mengering

akibat cuaca ekstrem disertai serangan virus yakni akar pohon cabai tiba-tiba mengeluarkan jamur dan membusuk.

Bahkan dalam keadaan demikian petani cabai hanya bisa pasrah danmencabuti tanaman cabai yang sudah mati dan tak bisa diselamatkan.

“Padahal jika tanaman ini tumbuh subur, dalam 5 hari sekali mereka bisa memanen sedikitnya 80 hingga 90 kg cabai,” jelas Karyono.

Bahkan  mereka hanya bisa mendapatkan satu hingga dua kilogram untuk satu kotak lahan sawah.”Sekarang keadaan sudah kayak gini mungkin satu kotak 1 kilo/ 2 kilo sudah ngos-ngosan,”akunya.

Senada yang dikatakan, Rochim petani cabai juga mengalami hal yang sama. Cabai miliknya banyak yang mati dan terkena virus .

Selain itu, juga akibat cuaca  yang ekstrem, sehingga banyak cabai miliknya mati dan mengering.

Sementara data dari Kepala Desa Ronosentanan,  matinya tanaman cabai para petani ini sudah sudah terjadi sejak awal bulan oktober 2023 lalu,  bahkan luas lahan tanaman cabai yang rusak lebih dari 40 hektar.

“Petani cabe di Ronosentanan sangat mengenaskan, tidak ada hasilnya sama sekali baru aja mau petik sudah gagal panen,”terang Agung Priyanto Kepala Desa Ronosentanan.

Disebutkan wilayah Ronosentanan, merupakan sentralnya cabai, tapi dengan keadaan seperti ini banyak petani merugi.

Kini petani terpaksa mengganti tanaman cabai dengan tanaman jagung sambil menunggu masa tanam padi. K

arena tanaman cabai sudah tidak mungkin bisa diharapkan.

Jurnalis: Tim.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *