SKI News
Buku Government Public Relations Ini Wajib dimiliki Humas Kepemerintahan
Suarakumandang.com, BERITA MAGETAN. Suprawoto Mantan pejabat Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) republik Indonesia (RI) menulis buku kompilasi kehumasan pemerintah daerah sampai kepusat.
Buku Government Public Relations yang ditulis merupakan buku ke enam dari sekian buku yang pernah ditulisnya. Alasan pertama menulis buku Government Public Relations ingin menceritakan dan membagikan ilmu yang pernah didapat saat bekerja dibidang humas pemerintahan ditingkat daerah sampai ditingkat nasional.
Alasan kedua pernah mengajar dibidang ilmu komunikasi seperti sistem komunikasi Indonesia, Hukum Media, manajeman viar dan masih banyak lainnya.”Jadi sejak tahun 1986 saya sudah mengajar humas pemerintahan,”kata Suprawoto.
Menurutnya, secara pengalaman akan sangat disayangkan jika hal ini tidak dibukukan.”Buku masalah kehumasan atau Public Relations itu banyak tetapi secara spesifik membahas mengenai humas kepemerintahan itu belum ada, oleh sebab itu, saya terpicu untuk menulis buku Government Public Relations.Itu akan sangat disayangkan jika tidak saya bukukan,”kata Suprawoto.
Diyakini jika buku yang ditulisnya akan menjadi referensi di masa pemerintahan diseluruh Indonesia yang akan mendatang.”Karena didalam buku Government Public Relations menceritakan mulai perkembangan sampai prakteknya bagimana di pemerintahan Indonesia,”terang Suprawoto.
Lanjutnya, Karena selama ini anggapan orang bahwa humas kepemerintahan itu ”mudah” , itu tidak benar, justru humas disektor swasta itu jauh lebih mudah.
”Suatu misal anda menjadi Humas di sebuah perusahaan, misalkan perusahan itu bergerak dibidang makanan ternak, anda cukup menguasai persoalan makanan ternak, pemasaran dan produksi ‘dan informasi tidak akan lebih dari itu’,”paparnya.
Sedangkan jika anda bekerja sebagai humas kepemerintahan daerah atau di pusat semua persoalan anda harus tahu. “Ini akan menjadi aneh , jadi humas dipemerintahan yang justru berat pekerjaannya tetapi bukunya tidak ada. Dan oleh sebab itu dengan pengalaman saya, kemudian saya tulis,”kata Suprawoto lagi.
Didalam bab buku tersebut satu mengenai sejarah akses informasi di Indonesia , kemudian bab kedua perkembangan Humas Pemerintah di Indonesia mulai dari Presiden Sukarno, Suharto, B. J. Habibie, Abdurrahman Wahid , Megawati , Susilo Bambang Yudoyono,sampai dengan Presiden Joko Widodo. “Semua saya kupas di dalam buku Government Public Relations,”ucapnya.
“Seperti contoh pada jaman orde lama sampai orde baru namanya penerangan.Kalau penerangan itu lebih kepada komunikasi satu arah, kalau humas itu kan dua arah atau timbal balik, disitu akan dikupas semua,”jelasnya.
Selain itu didalam buku Government Public Relations juga ada salah satunya Humas dipusaran Politik ditingkat Nasional.”Semua itu merupakan pengalaman-pengalaman saya , kemudian ditunjang oleh referensi yang ada,”terangnya kembali.
Namun dalam hal mencari referensi Suprawoto juga mengaku pernah kesulitan.”Yang membuat kami berat ketika saya harus menulis referensinya belum ada, seperti orang yang akan menjahit kainnya berserakan kemudian dikumpulkan kembali,”tandasnya.
Jadi harapan saya dengan era sekarang ini Humas pemerintah itu harus profesional, dengan buku ini bisa membimbing mereka.”Sebetulnya ada buku lainnya ,kalau yang buku Government Public Relations adalah buku induk, manajeman Government Public Relations dan startegi Government Public Relations nanti ada lagi . Karena kesibukan saya seperti ini nggak mungkin.Insya Alloh nanti saya akan membuatnya lagi,”paparnya.
Sementara itu, buku Government Public Relations diterbitkan oleh PT .Kurnia di Jakarta.”Jika ingin membeli sementara adanya di gramedia, buku ini baru ada di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, mungkin dalam waktu dekat ini akan ada di Madiun,”pungkasnya.Cahyo.
Nazwa nazla nafisah
Februari 21, 2020 at 2:33 pm
Terbit tahun berapa ka ?