Connect with us

SKI News

Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Untuk Petani Jeruk di Magetan

Published

on

Hardiyanto Kepala Pusat Penelitian dan pengembangan hortikulturam kementrian RI saat membrikan benih jeruk kepada petani jeruk di Magetan

Suarakumandang.com,BERITA MAGETAN. Dalam rangka  meningkatkan keahlian petani dan penyuluhan diwilayah Kabupaten Magetan, balai penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika (balitjestro) dari Malang Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) kabupaten Magetan  mengadakan bimbingan teknis  dalam rangka perbenihan budidaya dan pengendalian hama penyakit tanaman jeruk pamelo .Kamis(19/4/2018).

Hardiyanto kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikulturam  kemnetrian RI  mengatakan pihaknya mengadakan bimtek dengan harapan Magetan menemukan kembali Pamelo,sebab, akhir-akhir ini petani jeruk pamelo di Magetan banyak yang merugi akibat serangan hama khususnya hama jamur.

“Berharap dengan adanya bimtek ini petani jeruk pamelo di Magetan kedepan bisa menikmati hasil panennya yang lebih baik. Sebab disini balai penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika (balitjestro) dari Malang Jawa Timur memberi bimbingan terkait bagimana cara menanggulangi hama jeruk pamelo,”kata Hardiyanto.

Masih kata Hardiyanto berharap bantuan benih jeruk yang diberikan petani jeruk di Magetan sebanyak 25 ribu benih jeruk dapat berkembang baik dan terus tumbuh.”Seperti saat ini jeruk pamelo di Magetan yang sudah tumbuh berkembang dengan baik,”ucap Haridiyanto.

Ditempat terpisah .“Acara ini sangat baik karena untuk memberi pengetahuan tentang bagimana cara menanggulangi yang akhir-akhir ini banyak jeruk pamelo yang terserang penyakit terutama hama jamur,”ujar Muliyono Ketua Asosiasi Petani  Magetan .

“Khususnya di awal tahun 2018 petani jeruk pamelo banyak yang gagal panen sebab penyakit hama jamur. Kegagalan itu karena pengaruh cuaca, jadi kemarin itu empat hari berturut-turut tidak ada sinar matahari karena hujan terus menerus akhirnya tumbuh jamur ,”terangnya.

Masih kata Mulyono, dengan demikian kami selaku  Ketua Asosiasi Petani  Magetan  berharap dengan mendapat bimbingan teknik dapat mengembangkan dan yang kedua untuk mengganti tanaman yang rusak karena hama jamur.

Dijelaskan pula, akibat hama jamur yang terjadi pada awal tahun 2018 lalu, kami mengalami penurunan hampir 10 sampai 15 persen.”Banyak yang mati dan hasil panennya tidak bisa dinikmati karena banyak jeruk yang layu tidak bisa besar,” paparnya.

“Kalau hitungan normal sekali panen satu pohon dengan syarat usai pohon diatas 5 tahun bisa mencapai 25 sampai 50 buah, tapi karena kemarin dengan adanya serangan hama jamur maka banyak yang mati kalau nggak mati buahnya layu dan mengecil,”kata Mulyono lagi.

Dalam hal ini petani jeruk di Magetan kedepan diwajibkan untuk menggunakan benih bebas hama dan lalat buah.”Kedepan diharapkan petani jeruk pamelo di Magetan dengan adanya bimtek ini tidak lagi ada yang terserang penyakit hama jamur,”ucap Mulyono.

Sementara itu, dalam acara ini dihadiri sedikitnya 150 kelompok petani  se-kabupaten Magetan. Selain itu, balai penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika (balitjestro) dari Malang Jawa Timur memberikan bantuan 25 ribu benih jeruk verietas dan acara diadakan di aula Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP)  Kabupaten Magetan Jawa Timur. Ridho.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *