Connect with us

SKI Kesehatan

Bela Negara yang Menyenangakan.Ini Alasan Mahasiswi Unesa

Published

on

FOTO BARENG:Sejumlah mahasiswa dan mahasiswi UNESA saat mengikuti latihan bela negara

FOTO BARENG:Sejumlah mahasiswa dan mahasiswi UNESA saat mengikuti latihan bela negara

Surabaya.Suarakumandang.com-Saat mentari mulai memberikan sinarnya,  seorang mahasiswa dengan kostum celana olahraga hitam, kaos jingga, bersepatu dengan tas ransel besar untuk kuliah yang di bawanya, justru diteriaki seorang TNI AL agar segera menuju kesumber suara. Nampak wajah yang begitu ketakutan menghadapi para tentara bertubuh kekar yang membentaknya serta teman mahasiswa lainnya.

Mahasiswa kelahiran 19 tahun silam itu bernama lengkap Irma Agresita Suroso, merupakan anak pertama  dari ayah yang bernama Poedji Rahmanoe yang bedomisili di Desa Segaran Kecamatn Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur dan sekarang Irma sedang menempuh pendidikan S1 Fisika di Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Menurutnya, ia dibentak bentak oleh tentara TNI AL karena sedang mengikuti pendidikan karakter mahasiswa bidikmisi dan afirmasi tahun 2016 Universitas Negeri Surabaya. “Saya mengikuti kegiatan pendidikan karakter, karena saya adalah salah satu mahasiswa penerima bea siswa bidikmisi. Karena itu saya di bentak agar bergegas lari untuk segera berangkat ke Kodikmar TNI AL Gunung Sari Surabaya.” ucapnya sambil bermain ponsel.

Sampainya di Komando Pendidikan Marinir atau (Kodikmar) TNI AL Gunung Sari Surabaya mahasiswa di siapkan berbaris dengan rapi lalu duduk di lapangan dengan siraman vit D yang diperoleh dari sinar matahari dikawasan kodikmar. Kodikmar sendiri adalah tempat sekolah dan pelatihan untuk TNI AL yang masih pendidikan maupun sudah bertugas.

Bagi mahasiswa kegiatan ini sedikit berbeda dari kegiatan perkuliahan mereka sehari hari seperti halnya Irma . Saat duduk bermandikan vit D selagi menunggu mahasiswa yang belum datang, pelatih Sargita (salah satu TNI AL) membagi kamar untuk mahasiswa. Setelah mahasiwa lengkap dan mendapatkan bagian kamar masing masing pelatih membacakan tatatertib selama di Kodikmar. Memang tak terbantahkan lagi, dengan tata tertib yang sangat disiplin, tepat menjadikan kodikmar Gunung Sari sebagai tempat tujuan pendidikan karakter untuk mahasiswa.

Setelah itu peserta di beri baju seragam, topi, ID card dan note book. Di Kodikmar mahasiswa diharuskan mengikuti semua kegiatan kecuali yang sakit. “Di sana saya menganggapnya sebagai hiburan melepas penat dari tugas-tugas dan perkuliahan yang biasanya membuat saya capek. Meski di Kodikmar di latih agar disiplin ini semua sangat menyenangkan”ujarnya dengan bercanda bersama teman temannya.

Status Irma sebagai mahasiswa S1 Fisika justru berlawanan dengan ilmu yang diberikan dari pihak TNI AL tentang kehidupan sosial dan bela negara. Karena ilmu Fisika cinderung ke individu yang introverts dan individualisme, meski tidak semua individu fisika seperti itu.

Di Kodikmar mahasiswa di latih untuk menjadi individu yang mandiri dan rasa sosial yang tinggi seperti halnya saling membantu antar mahasiswa, jika salah satu mahasiswa melakukan pelanggaran semua anggota menerima sanksi, berbagi makanan, kompak, tidak apatis, dan tidak keringgalan ilmu tentang bela Negara.

Semua ilmu tersebut didapatkan saat melaksanakan pendidikan karakter di Kodikmar. Pelaksanaan pendidikan karakter untuk angkatan tahun 2016 sedikit berbeda dengan tahun tahun sebelumnya karena, di tahun angkatan 2016 pendidikan karakter dilakukan tanpa adanya kegiatan outbound dan jerit malam. Untuk angkatan 2016 hanya di ajarkan tentang PBB (Pelajara Baris Berbaris).

Hal ini dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti peserta jatuh sakit, kesurupan, dan hal lain yang tidak diinginkan. “Selama saya pendidikan karakter saya tidak merasa disiksa seperti yang kakak tingkat saya ceritakan, karena kegiatan yang saya lakukan di kodikmar TNI AL hanyalah kegiatan yang seharusnya dilakukan setiap hari. Seperti, senam pagi, dilatih disiplin dalam hal apapun, jogging, makan teratur dan mendengarkan pemateri di dalam ruangan.” ujarnya sambil mengingat yang ia lakukan di Kodikmar.

Dengan pengalaman yang ia dapatkan Irma mengaku sangat senang karena ia mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat yang belum tentu ia dapatkan di perkuliahannya sebagai mahasiswa  S1 Fisika.”ilmu yang kudapatkan sangatlah bermanfaat seperti pemahaman tentang bangsa negara, menambah wawasanku dan tidak ketinggalan, bertemu teman teman baru yang berasal dari beda jurusan bahkan fakultas. Di sana itu sangat berkesan bagiku” ujar irma dengan bahasa santai anak muda.

Saat ia pakai almamaternya salah satu pelatih mengatakan “cintailah almamatermu seperti kalian mencintai bangsa Indonesia, jadilah penerus bangsa yang baik karena kalian istemewa” maksud dari kata istemewa yang diucapkan pelatih adalah mahasiswa yang sedang menjalankan pendidikan karakter saat itu adalah mahasiswa bidikmisi yang memiliki tanggung jawab besar pada Negara, lebih dari mahasiswa regular lainnya karena menjadi mahasiswa bidikmisi memiliki syarat syarat khusus seperti, ip (indeks prestasi) harus min 3,00 , tidak boleh cuti, harus lulus tepat waktu, tidak boleh menikah.

Dan bea siswa bidikmisi ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia. Dengan adanya pendidikan karakter mahasiswa merasa lebih memahami tentang bangsa dan hidup bersosial. “Teman teman saat pendidikan karakter di kodikmar pun sangat menyenangkan sampai sampai kami membentuk group chat di sosial media agar tetap bisa berkomuniaksi dan bersilahturahmi.” pungkasnya.Nuvreilla.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *