SKI News
Akibat Layang-layang, Aliran Listrik Padam
Suarakumandang.com,BERITA MADIUN. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Madiun mencatat ada belasan temuan kasus layang-layang tersangkut di jaringan listrik. Kasus itu ditemukan sepanjang Juni hingga awal September 2020 ada 12 kasus.
“Temuan kasus itu tersebar merata di Kabupaten/Kota Madiun, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi. Terbaru, terjadi layangan putus di jaringan listrik tegangan menengah di salah satu desa Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Sabtu (5/9/2020) lalu,” jelas Manager PLN UP3 Madiun, Daniel Lestanto, Senin (7/9/2020).
Ia mengatakan gangguan tersebut mengakibatkan sebanyak 23.317 pelanggan terkena pemadaman listrik selama satu jam di sejumlah desa di Kecamatan Ngawi, Padas, Bringin, Kasreman dan Karangjati. Diminta masyarakat tidak bermain layang-layang maupun balon udara di dekat jaringan listrik.
Atas kasus tersebut, tambahnya, PLN mengalami kerugian materi hingga puluhan juta, masyarakat juga mengalami kerugian moril diantaranya tidak bisa menggunakan listrik. Sedangkan, untuk perbaikan jaringan rata-rata membutuhkan waktu sekitar satu jam, menurunkan layang-layang dari jaringan.
Menurutnya cukup lama adalah mencari titik penerbangan layang-layang. Karena itu jika ada layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik sebaiknya warga segera melapor ke PLN terdekat. “Jangan sampai mengambil tindakan sendiri, sebab dikhawatirkan tersengat listrik,” ujar Daniel Lestanto,
Bermain layang-layang bukan tidak boleh, tapi sebaiknya dilakukan ditempat aman dan jauh dari jaringan listrik. Sebaba, ada konsekuensi jika bermain layangan di dekat jaringan listrik, ketika putus dan benangnya mengenai jaringan listrik di wilayah tersebut bisa padam.
“Saya berharap, bijaklah bermain layang-layang supaya tidak merugikan orang banyak. Saya juga minta untuk layangan besar, agar tidak diinapkan pada malam hari, tetap ditarik turun sore harinya. Hal itu, untuk mencegah layangan tersebut putus atau jatuh ke tempat yang lain utamanya di jaringan listrik,” ujarnya.
Jurnalis: Agus Basuki.