Connect with us

SKI News

42 Rumah Warga di Ponorogo Terkena Banjir Bandang

Published

on

TERGENANG AIR:Rumah milik salah satu warga yang teredam air akibat banjir bandang

Suarakumandang.com,BERITA PONOROGO. Hujan deras serta penutupan aliran sungai untuk pembuatan waduk Bendo mengakibatkan 42 rumah milik warga  terimbas banjir bandang. Akibatnya sebagian warga mengungsi karena takut adanya banjir susulan.Selasa,(02/01/2018).

Untuk mengantisipasi lebih awal petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan polisi dari mapolres Ponorogo  terus mengevakuasi warga desa Ngindeng, kecamatan Sawoo pasca terjadi banjir bandang akibat luapan sungai.

Suyani salah satu warga setempat menuturkan, banjir bandang disebabkan selain hujan deras juga ada penutupan sungai untuk pembangunan waduk. “Sebelumnya ada proyek tersebut disini aman-aman saja, bahkan tidak pernah terjadi banjir bandang seperti ini,”kata Suyani sambil menunjukan rumahnya yang terredam air hujan.

“Ini harus ada yang bertanggung jawab atas musibah ini, tadi air sampai ketinggian sekitar dua meter, belum lagi warga tadi ada yang sempat takut dan pada panik dan khususnya ibu-ibu nangis-nangis,”katanya.

Dikatakan juga, air datangnya begitu cepat, tanpa pikir panjang warga langsung lari mengungsi ketempat lebih aman.”Mereka pada lari semua dan memilih langsung mengungsi karena rumahnya sudah tidak bisa di tempati,”jelas Suyani.

Sementara itu,  akibat banjir bandang yang datang dengan cepat meredam 42 rumah warga  yang berada disekitar sungai.

Setyo Budiono Kabid Rehabilitasi Dan Rekontruksi (BPBD) Kabupaten Ponorogo menjelaskan, hasil semantara sesuai data yang diperoleh sedikitnya ada 42 rumah warga yang terkena banjir bandang.”Tadi sesuai data ada 94 jiwa dan 4  balita sudah kami evakuasi ditempat yang lebih aman, terpaksa hal ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya banjir bandang susulan,”ucap Budi.

Sementara itu, hingga kini sejumlah Polisi, TNI, warga dan petugas BPBD masih berjaga dilokasi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.Cahyo.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *