Connect with us

SKI News

100 Rumah Di Poncol Magetan Terancam Longsor

Published

on

KERJABAKTI:Sejumlah warga bekerjabakti membersihkan runtuhan tanah longsor,yang berada di belakang rumah milik Kasirun

KERJABAKTI:Sejumlah warga bekerjabakti membersihkan runtuhan tanah longsor,yang berada di belakang rumah milik Kasirun

Magetan.Suarakumandang.com- Sedikitnya seratus rumah di  Dukuh Jurang banteng, Desa Cileng, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur  terancam longsor setelah wilayah tersebut  diguyur hujan lebat pada Sabtu, (22/04/2017) kemarin. Akibatnya warga  malam hari mengungsi ketempat yang lebih aman.”Sejak kejadian kemarin ada 157 rumah yang 100 rumah  terancam tanah longsor, karena ada indikasi tanah reta-retak dekat rumah warga yang terdampak tanah longsor,”ujar Hariyadi perangkat Desa Cileng.

“Ada 6 titik rawan tanah longsor, salah satunya rumah milik Kasirun (50) persis dibelakang rumah ada tebing setinggi 12 meter yang kondisinya sudah mengkhawatirkan, sebab keberadaan  tanah diatas sudah mulai retak-retak  setebal  5-10 cm,” kata Hariyadi, Selasa,(25/04/2017)

Melihat kondisi seperti itu, BPBD Kabupaten Magetan dan TNI serta  warga setempat melakukan kerja bakti menutup retakan dengan tanah,  berharap air tidak bisa masuk dalam retakan.

“Selain itu, pihak desa juga menghimbau kepada warga yang rumahnya terkena dampak, diharapkan untuk menyelamatkan barang berharga seperti surat maupun lainnya, ”jelas Hariyadi.

kata Hariyadi, saat ini ada 12 KK  bila malam hari mereka mengungsi ketempat yang lebih aman, kebanyakan dari mereka takut seperti kejadian longsor di Banaran,Pulung,  Ponorogo .

Sejak kejadian itu, lanjut Hariyadi, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Magetan sudah memberikan bantuan berupa alat dapur dan mandi.

Kasirun sejak kejadian minggu kemarin mengaku untuk tinggal dirumahnya sudah tidak nyaman lagi, dikarenakan tebing persis dibelakang rumah sudah terlihat adanya retakan tanah setebal 5 sampai 10 cm.”Sementara ini, saya dan keluarga kalau malam mengungsi ketempat anak saya yang tak jauh dari rumahnya,”akunya.

“Saat ini saya dan warga sekitar sedang membersihkan selokan dibelakang rumah, dan menutup retakan tanah dengan plastik dan tanah, supaya tidak longsor. Takut sekali, jangan-jangan nanti longsor seperti di banaran Ponorogo,”tandasnya.

Ditempat terpisah,Parni Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan mengatakan, pihaknya akan segera mengecek dan menganalisa keretakan tanah di lokasi tanah longsor.”Pengecekan akan  melibatkan berbagai pihak, termasuk melaporkan kepada BPBD propinsi dan BNBP Jakarta.”ucapnya.

Diharapkan dari analisis yang dilakukan BPBD propinsi dan BNBP Jakarta hasilnya akan segera di sampaikan kepada masyarakat,”papar Parni usai mengikuti rapat di Gedung DPRD Kabupaten Magetan lalu.

“Kalau dari hasil analisa tersebut memungkinkan warga desa Cileng untuk mengungsi kami akan segara melakukan demikian sebaliknya,lanjut Parni, saat ini sambil menunggu analisis dari BNBP dan BPBD Propinsi pihak pemkab Magetan  tetap melakukan penghimbauan kepada masyarakat, apabila ada hujan yang berpontensi membahayakan kelongsoran agar masyarakat segera mengungsi ketempat yang lebih aman,”tutur Parni.

Terkait sosialisasi bahaya longsor di wilayah Cileng sudah dilakukan oleh pihak pemerintah  melalui BPBD Kabupaten Magetan.” Soal sosialisasi sudah kami lakukan terus menerus terutama wilayah rawan longsor seperti di kecamatan Poncol, Plaosan, Parang dan Panekan,”terangnya.

“Pada prinsipnya pihak pemerintah sudah melakukan sosialisasi, dan masyarakat sendiri sudah tahu bahkan mereka sudah tanggap apa yang akan dilakukan ketika longsor susulan datang,”pungkasnya.Cahyo.

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *