Kanang pastikan salah satu warganya positif Corona dan kini di RS Moewardi Solo.
Suarakumandang.com. BERITA NGAWI. Kekhawatiran masyarakat Ngawi, Jawa Timur adanya warga yang positif corona akhirnya terjadi juga. Angka nol pada status positif setiap rilis Dinas kesehatan Ngawi selama ini, per hari Jumat (01/05/2020) akhirnya berubah menjadi angka satu.
Ini berarti zona bebas positif corona yang bertahan selama
ini telah berubah menjadi zona merah, atau ditemukan kasus positif COVID-19.
Adalah seorang pria usia 50 tahun, warga kecamatan Widodaren kini dalam ruang
isolasi di rumah sakit Moewardi Solo dan dikondirmasi positif COVID-19.
Pria yang sehari harinya sebagai petani tersebut, dilaporkan
pertengahan April berobat ke RS Moewardi karena sakit pingang.
Namun saat tengah menunggu pemeriksaan, ia beberapa kali
batuk dan diketahui oleh petugas hingga dilakukan uji rapid. Dari hasilnya pria
tersebut menunjukan reaksi dan langsung diisolasi saat itu juga dengan status
PDP.
Selang beberapa hari kemudian, tepatnya 30 April pria yang
menurut hasil traching tidak pernah berhubungan pasien positif maupun
mendatangi klaster manapun itu, telah terkonfirmasi Positif Corona.
“Ini yang membuat kami heran dan kawatir, karena yang
bersangkutan tidak pernah bersentuhan dengan orang positif corona, maupun
klaster, dan bukan termasuk Temboro,
orang ini pergaulanya sangat terbatas, hanya bertani dan kebanyakan
dirumah,” jelas Ketua Gugus Tugas Covid 19 Ngawi, Budi ‘Kanang’ Sulistyono
dalam keterangan persnya, Jumat ( 01/05/2020).
Berikut, Dinkes Ngawi langsung melakukan rapid tes kepada
pihak keluarga, terutama yang langsung berinteraksi dengan pria tersebut.
“Dari hasil traching dan rapid test kepada keluarga,
semuanya negatif atau non reaktif, meski
begitu, kami akan terus memantau perkembangan dan melakukan komunikasi intensif
dengan pihak RS Moewardi agar warga kita ini benar benar mendapat
perhatian,” kata Kanang.
Hingga Jumat 1 Mei 2020, Dinkes Ngawi merilis jumlah ODP
278, PDP 19 dan postif 1 orang. Sedangkan hasil swab dari 11 warga Ngawi
klaster Temboro, hingga kini masih menunggu hasil.